Kebahagiaan itu bergantung pada...? Judul tersebut belum selesai. Lanjutannya ada di akhir artikel ini. Selamat membaca :)
Ada seorang pemuda. Pemuda ini sedang mengalami pergolakan batin. Ia ingin mencari jawaban dari pertanyaan “Apakah penyebab kebahagiaan?” . Ia pun memutuskan pergi mengembara mencari jawaban tersebut.
“Kebahagiaan itu bergantung pada harta kekayaan” , kata si orang kaya. “Dengan kekayaan aku bisa membeli apapun” , tambahnya. Mendengar hal itu, si pemuda pun berusaha mengumpulkan kekayaan. Dasar dia punya bakat istimewa, dalam waktu yang singkat ia telah berhasil mengumpulkan kekayaan. Barang apapun yang dia mau semuanya mampu dia beli. Kecuali kebahagiaan. Ia masih belum menemukan kebahagiaan. Dan ia pun melanjutkan pencariannya.
“Kebahagiaan itu bergantung pada kesehatan” , kata si tabib. “Lihat diriku, walaupun sudah berusia tua tapi masih sehat dan bugar begini” , tambahnya. Mendengar hal itu, si pemuda pun mulai memelihara kesehatannya. Ia memiliki tubuh yang sehat dan kuat, tapi tidak demikian dengan batinnya. Ia masih belum menemukan kebahagiaan. Dan ia pun melanjutkan pencariannya.
“Kebahagiaan itu bergantung pada kekuatan” , kata si pendekar. “Aku telah melewati lebih dari seribu pertarungan, dan aku selalu menang. Tidak ada orang yang tidak bisa aku kalahkan” , tambahnya. Mendengar hal itu si pemuda mulai mempelajari berbagai ilmu beladiri. Dan benar ia menjadi tak terkalahkan. Namun ia masih belum menemukan kebahagiaan. Dan ia pun melanjutkan pencariannya.
“Kebahagiaan itu bergantung pada kekuasaan” , kata seorang pejabat. “Dengan kekuasaan, semua orang tunduk padaku”, tambahnya. Dan pejabat itu merekomendasikan pemuda itu ke raja. Melihat pemuda dengan bakat istimewa dan serba bisa itu, raja langsung menyukainya dan memberi jabatan yang tinggi. Dan dengan jabatannya yang tinggi, semua orang tunduk padanya. Namuan ia masih belum menemukan kebahagiaan. Dan ia pun melanjutkan pencariannya.
Pemuda itu hampir putus asa. “Apakah kebahagiaan itu suatu hal yang mustahil didapatkan?” , demikian pikirnya. Saat hampir putus asa, dia pun bertemu dengan seseorang.
“Kebahagiaan itu bergantung pada dirimu sendiri” , kata si bijaksana. “Kekayaan, kesehatan, kekuatan, kekuasaan…semuanya adalah faktor eksternal. Yang terpenting adalah faktor internal, dirimu sendiri…pikiranmu. Kamu bisa merasa bahagia kapanpun kamu ingin bahagia.” . Dan ini menjadi akhir pencarian si pemuda itu. Ia telah menemukan kebahagiaan.
Moral cerita:
- Kebahagiaan berasal dari diri kita sendiri
- Kita bisa berlatih untuk selalu merasa bahagia dalam hidup ini, apapun keadaan kita sekarang
- Kekayaan, kesehatan, kekuatan, kekuasaan mengikuti kebahagiaan…bukan sebaliknya. Dengan terlebih dulu merasa bahagia, kita akan lebih mudah mencapai hal-hal tersebut.
Dan iya, kelanjutan judul artikel ini adalah “Kebahagiaan Itu Bergantung Pada Diri Kita Sendiri” :)
Sabtu, 17 Oktober 2009
Kebahagiaan itu bergantung pada…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wahh akhinya gw bisa komen di blog lu bro...
BalasHapuskemaren2 selalu buru2 gw close tiap masuk sini karena mengandung virus.. dah dibersihin yah?
buat gw kebahagiaan gw adalah ketika gw bisa menjadi apa yg gw mau :P
Sepakat!! kebahagian itu bergantung dari kita sendiri, bergantung dari persepsi kita tentang kebahagiaan dan bergantung dari kriteria2 yg kita beri untuk sebuah kebahagiaan...Jadi untuk apa mencari di luaran sana, karena sejatinya kebahagian itu ada di dalam hati...
BalasHapuskebahagian itu tergantung pada diri kita sendiri dan apa yang kita yakini bisa membuat kita bahagia
BalasHapusMantabs bro...!
BalasHapusbahagia datangnya dari dalam diri setiap orang... Dia tidak bisa dibeli dan diimpor dari mana pun!
tulisan yang bener2 mengingatkan Mas. Trims sekali ya.
BalasHapusSalam sukses selalu :)
aq hanya ingin bahagia dengan apa yang aku lakukannnn dan dengan caraku sendiri
BalasHapushehehe
sekali lagi kebahagiaan tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana kita memandang ketika kesusahan adalah sebuah kebahagian juga. Tentunya jangan selalu memandang hidup ini adalah sebuah kesusahan , tetapi pandanglah hidup ini sebagai kebahagiaan.
BalasHapusjangan terbawa emosi, selalulah rileks karna kebahagian akan terasa bila selalu terbawa rileks, hiduplah dengan penuh kebahagian
BalasHapussalam sukses
salam sobat
BalasHapustrims infonya
memang paling utama kebahagiaan internal,,ya,,
kebahagiaan datang dari diri sendiri.
semau kita yang penting bahagia,,,
wah wah..
BalasHapusjudulnya menantang mas :)
btw artikelnya bagus bgt..
menginspirasi dah..
setuju banget mas wellsen
BalasHapusdiri sendirilah yang menentukan apakah kita mau bahagia atau tidak... :D
@ Fandhie:
BalasHapuswah, saya malah gak tau bro..
sorry yah..
gak di apa2in koq, malah gak nyadar klo ada virus..
BTW, thanks atas kunjungannya..
yupz, saya sependapat..
@ Rita Susanti:
BalasHapusyaps..
saya setuju sekali, mbak Rita :)
@ Rudy Azhar:
BalasHapussetuju, mas Rudy :)
@ Agus Siswoyo:
BalasHapussetuju, mas..
tidak ada yang jualan kebahagiaan :D
@ Arkasala:
BalasHapussama2 mas..
semoga bermanfaat :)
@ Yanuar Catur Astarafa:
BalasHapusyupz..
saya juga termasuk tipe orang seperti itu bro..
selalu suka melakukan hal dengan cara saya sendiri.. :D
@ blog buat bisnis:
BalasHapussetuju, mas..
dengan mindset seperti itu, kita bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman..
@ heru:
BalasHapussetuju, mas Heru..
just relax :D
@ Nura:
BalasHapusiya sobat..
kebahagiaan yang berasal dari dalam diri itu yang paling penting :)
@ masa depan:
BalasHapushahaha..
thanks mas..
sukses buat anda
@ Alfred:
BalasHapusiya, mas..
kuncinya adalah diri kita sendiri..
Salam kenal...
BalasHapusmakasih infonya
@ Miss Cyber :
BalasHapussama2 :)
thanks udah berkunjung..
Hmmm... betul sekali Kang... saya suka postingan semacam ini... menggugah hati untuk selalu melihat apa yg kita punya, bukan melulu melihat kepunyaan orang lain... pepatah mengatakan rumput tetangga akan nampak selalu hijau, padahal jika diperhatikan lebih dalam maka pekarangan rumah sendiri jika telaten, dirawat baik2 maka akan memberi kebahagian yang tak terkira...
BalasHapusSalam kenal Kang Wellsesn, trims udah mampir ke blog saya... :) sekali lagi hatur nuhun...
kebahagiaan itu tergantung restu orang tua
BalasHapussaya pengen bahagia terus nih, hehe
BalasHapus@ casrudi:
BalasHapusbetul kang..
saya setuju dengan pendapat anda..
sama2 :)
terima kasih juga atas kunjungan baliknya..
@ soulharmony:
BalasHapusiya juga..
salam kenal :)
terima kasih atas kunjungannya..
@ Reza Fauzi:
BalasHapussaya juga :D
semoga kebahagiaan itu selalu ada dihati
BalasHapussetuju ...
BalasHapusbahagia itu tdk bisa diukur dari materi,pangkat, jabatan dsb .. bahagia hanya bisa diraih jika kita sadar akan diri sendiri ..
@ annosmile:
BalasHapusamin.. :)
@ hpnugroho:
BalasHapusbetul, mas..
terima kasih atas komentarnya.. :)
kadang yang sering terjadi di dunia nyata adalah seperti cerita anda mas...
BalasHapusorang bingung kesana kesini mencari...
nggak tahunya...
ada pada diri kita masing2...
nice story
thanks
@ Iwankus:
BalasHapusiya,mas..
thanks :)
artikel yang sangat menginspirasi. Kebahagian memang datang dari pikiran kita. Saya selalu mensyukuri hal-hal kecil setiap hari agar saya selalu bahagia setiap hari.
BalasHapusMonterey Neighborhood Meatshops are stand-alone outlets that exclusively sell a wide range of Monterey pork and beef cuts, as well as Monterey Ready-to-Cook Meats, Magnolia Chicken, Purefoods hotdogs and other selected San Miguel products.
BalasHapus