Mau Belajar Cara Yang Benar Untuk BENAR-BENAR Menghasilkan Uang Lewat Internet??

Klub Bisnis Internet Berorientasi Action

Ingin Men-Share artikel ini?

Bila Anda merasa artikel ini bermanfaat, anda boleh sharing artikel ini ke teman, kerabat atau saudara anda lewat facebook. Caranya mudah. Tinggal meng-klik gambar "Share on Facebook" yang ada di bagian akhir tiap artikel. Semoga bermanfaat :)

Kamis, 24 Juni 2010

Rumput Tetangga Tidak Hijau Lagi (bagian 3)


Lanjutan artikel sebelumnya….

Rumput tetangga selalu terlihar lebih hijau. Ungkapan klasik. Namun memang benar adanya. Entah sudah sifat alami manusia, kita suka sekali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Dan setiap kali itu pula, koq rasanya selalu orang lain lebih “wah” dari kita. Apa benar kita seburuk itu?



Merasa Nyaman Menjadi Diri Sendiri

Rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita melihat diri sendiri dengan persepsi negatif. Dalam artian, kita menganggap dan percaya bahwa “saya tidak sehebat orang lain”. Persepsi diri yang negatif hanya akan membuat kita down…dan tentunya membuat hidup kita tidak nyaman. Karena selalu membanding-bandingkan diri, dan akhirnya merasa kalah.

Kita bisa belajar untuk membangun persepsi diri yang positif dengan belajar mencintai diri sendiri. Kita perlu merasa nyaman menjadi diri kita. Ibaratnya: “Ini lho saya…saya bersedia mencintai dan menerima diri saya seutuhnya, apa adanya. “

Ketika kita bisa menerima diri kita, dan bersedia merasa nyaman dengan diri kita, kita akan berhenti membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita akan berhenti merasa kalah, ketika kita belajar menghargai diri kita sendiri. Biarlah dia menjadi dia, saya menjadi saya.


Kesimpulan:
Mulai sekarang, setiap kali muncul pikiran membanding-bandingkan diri dengan orang lain, saya lebih memilih untuk:
Fokus / melihat kelebihan-kelebihan dalam diri saya
Mensyukuri segala hal-hal baik yang saya miliki
Merasa nyaman menjadi diri saya sendiri


Rumput tetangga sudah tidak terlihat lebih hijau lagi, karena kita telah belajar mencintai rumput kita sendiri. Kalaupun suatu saat kita merasa rumput tetangga lebih hijau, kita hanya akan semakin termotivasi untuk membuat rumput kita semakin subur, bukan mencela dan merendahkan diri sendiri.

Semoga bermanfaat :)








-------------------------------------------------------------------------------------------
Sekilas Info:
Khusus untuk teman-teman yang tertarik belajar bisnis online, bisa ikut kursusnya di sini. Bisa coba gratis :)
Baca Selengkapnya...

Selasa, 15 Juni 2010

Rumput Tetangga Tidak Hijau Lagi (bagian 2)


Lanjutan artikel sebelumnya….

“Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau” . Ungkapan ini tentu sering kita dengar. Sayangnya sekarang rumput tetangga tidak hijau lagi. Mari kita simak :)


Rumput tetangga selalu terlihar lebih hijau. Ungkapan klasik. Namun memang benar adanya. Entah sudah sifat alami manusia, kita suka sekali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Dan setiap kali itu pula, koq rasanya selalu orang lain lebih “wah” dari kita. Apa benar kita seburuk itu?

Bersyukur
Nampaknya kata “bersyukur” sudah pernah kita dengar dimana-mana. Sudah biasa itu. Tapi kenyataannya, banyak orang yang belum benar-benar bersyukur…mensyukuri segala anugerah hidupnya.

Bersyukur membuat kita lebih bahagia. Bersyukur menyadarkan kita akan hal-hal positif yang kita miliki. Ternyata hidup kita dilimpahi hal-hal baik yang belum tentu dimiliki orang lain. Selama ini kita tidak melihatnya, karena sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Dengan membiasakan bersyukur, kita akan belajar menghargai apa-apa yang kita miliki. Kita akan mengurangi sikap membanding-bandingkan diri dengan ‘tetangga’. Bersyukur mencerminkan ‘mindset berkelimpahan’ ….jauh lebih nyaman daripada membanding-bandingkan diri yang mencerminkan ‘mindset serba kekurangan’ .

Bersyukur tidak harus dimulai dari hal-hal besar. Hal-hal baik sekecil apapun bisa disyukuri. Nafas contohnya. Nampaknya sepele, tapi jika nafas ini tidak ada lagi, fatal akibatnya. Apalagi yang bisa saya syukuri saat ini? :)


(bersambung ke artikel selanjutnya)













--------------------------------------------------------------------------------
Info:
bagi teman-teman yang tertarik ikut kursus online: cara menghasilkan uang lewat internet, bisa lihat yang ini...bisa coba Gratis! :)
Baca Selengkapnya...

Kamis, 10 Juni 2010

Rumput Tetangga Tidak Hijau Lagi (bagian 1)


“Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau” . Ungkapan ini tentu sering kita dengar. Sayangnya sekarang rumput tetangga tidak hijau lagi. Mari kita simak :)




Rumput tetangga selalu terlihar lebih hijau. Ungkapan klasik. Namun memang benar adanya. Entah sudah sifat alami manusia, kita suka sekali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Dan setiap kali itu pula, koq rasanya selalu orang lain lebih “wah” dari kita. Apa benar kita seburuk itu?

Ubah Fokus
Percaya atau tidak, banyak peristiwa yang kita alami adalah permainan pikiran dan persepsi kita. Maksudnya ketika kita merubah pikiran dan persepsi kita, peristiwa tersebut menjadi ‘terlihat’ dan ‘terasa’ berbeda. Buktinya, satu peristiwa yang sama bisa terlihat beda oleh dua orang yang berbeda.

Kaitannya dengan rumput tetangga? Rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita hanya fokus pada rumput hijaunya, tanpa melihat rumput-rumput layu di sebelahnya. Sama halnya kita tidak sadar rumput kita pun banyak yang hijau, bahkan lebih segar.

Maksudnya kita terlalu fokus pada kelebihan orang lain dan kekurangan diri sendiri. Sebenarnya bila kita ingin berpikir objektif, pasti ada kelebihan kita yang tidak dimiliki ‘tetangga’ kita. Bukankah setiap manusia terlahir dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing? :)

Ketika kita mampu melihat kelebihan dalam diri kita, pasti peluangnya lebih besar untuk terus bertumbuh dan mengembangkan potensi kita. Jauh lebih baik daripada menganggap diri sendiri lebih jelek dari orang lain. Biarlah ‘tetangga’ hidup dengan anugerah kelebihan-kekurangannya, seperti saya pun dianugerahi kelebihan-kekuranganku. Setuju? :)


(bersambung ke artikel yang akan datang)







---------------------------------------------------------------------------------
Info:
Bagi teman-teman yang tertarik belajar menghasilkan uang lewat internet, ikuti kursusnya di sini. Bisa coba Gratis! :)

Baca Selengkapnya...

Selasa, 01 Juni 2010

Renungan : Di Hidup Yang Singkat Ini…


Hidup ini singkat…
Bagaikan sambaran kilat yang hanya sekejap
Dalam sekejap mata, hari berganti bulan…bulan berganti tahun…
Dalam sekejap mata, anak-anak beranjak dewasa…Yang dewasa pun menjadi tua


Di hidup yang singkat ini…
Berapa banyak waktu saya terbuang percuma?
Sudahkah saya melakukan yang terbaik?
Sudahkah saya mengisi setiap detik waktu hidup saya dengan bermanfaat?
Sudahkah saya melakukan sesuatu untuk menggapai impian saya?
Sudahkah saya menjalankan ibadah dengan baik sesuai ajaran agama saya?
Sudahkah saya melakukan cukup kebajikan?

Hidup ini singkat…
Bersediakah saya menghargai hidup?
Bersediakah saya mensyukuri setiap helaan nafas saya?
Bersediakah saya mengisi hidup yang berharga ini dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat?

Hidup ini singkat…namun sangat berharga..
Saya memilih untuk memanfaatkan hidup ini untuk……?















--------------------------------------------------------------------------
Info tambahan:
untuk teman2 yg tertarik belajar bisnis di internet, bisa lihat yang ini. Bisa coba gratis :)
Baca Selengkapnya...