Mau Belajar Cara Yang Benar Untuk BENAR-BENAR Menghasilkan Uang Lewat Internet??

Klub Bisnis Internet Berorientasi Action

Ingin Men-Share artikel ini?

Bila Anda merasa artikel ini bermanfaat, anda boleh sharing artikel ini ke teman, kerabat atau saudara anda lewat facebook. Caranya mudah. Tinggal meng-klik gambar "Share on Facebook" yang ada di bagian akhir tiap artikel. Semoga bermanfaat :)

Sabtu, 26 September 2009

ATM… Solusi Sukses

Halo pembaca sekalian :) . Hari ini saya kembali menulis sebuah artikel di blog ini. Apa maksudnya ATM? Apakah adahubungannya dengan mesin ATM? Atau jangan-jangan saya sedang mempromosikan e-book Penarik ATM Gratis? Oo..kalo yang itu jelas nggak.. hahaha. Untuk menjawab rasa penasaran anda, silahkan membaca lebih lanjut.


Setiap orang…lebih tepatnya hampir setiap orang ingin sukses. Masalahnya tidak semua orang yang ingin sukses itu benar-benar berani berjuang menggapai kesuksesan. Dan tidak semua orang yang mengejar kesuksesan tahu metode yang benar. Hari ini kita akan membahas rumus ATM sebagai solusi sukses, tidak hanya dalam bisnis online, tapi juga kesuksesan dalam bidang-bidang lainnya.


Amati
Amati atau proses mengamati merupakan sebuah proses pembelajaran. Amati apa saja yang dilakukan orang sukses yang berkaitan dengan kesuksesannya. Adakah sebuah pola prilaku tertentu yang dilakukan orang sukses itu, yang tidak dilakukan orang-orang yang tidak sukses? Apa saja yang bisa dipelajari dari orang sukses itu? Amatilah.


Tiru
Apakah setiap pabrik bola lampu harus menemukan dulu bola lampu, baru pabriknya bisa mulai beroperasi? Tentu saja tidak. Cukup Thomas Alfa Edison yang menemukan bola lampu, pabrik-pabrik ya tinggal memproduksi hasil penemuan tersebut.

Seperti halnya,orang yang melakukan perjalanan, tidak perlu harus menggambar petanya dulu. Ikuti saja peta yang sudah ada.

Sama halnya degan orang yang ingin sukses, tidak harus jungkir balik pontang panting hanya untuk menemukan sebuah metode sukses secara otodidak. Lebih baik mempersingkat waktu dengan meniru/mempelajari orang-orang yang sudah sukses terlebih dulu.

Mereka sudah jungkir balik pontang panting. Mereka sudah mengalami trial dan error. Mereka sudah menjalani prosesnya. Mereka telah menemukan solusi sukses nya. Dan kita bisa mempersingkat proses kita dengan meniru/mempelajari metode mereka yang telah terbukti. Itu namanya kerja cerdas :)

Perlu digarisbawahi, meniru di sini tidak termasuk meniru hasil karya atau hasil kreasi orang lain. Itu sih namanya plagiat…penjiplak…mencuri ide orang dan telah melanggar hak cipta orang lain. Bisa dikategorikan sebagai tindakan pencurian.


Modifikasi
Setiap orang dilahirkan dalam kondisi yang berbeda-beda. Setiap orang punya sifat yang berbeda, kemampuan yang berbeda, dan hidup dalam kondisi lingkungan yang berbeda-beda pula. Suatu metode sukses yang berhasil diterapkan satu orang, belum tentu pasti bisa berhasil diterapkan setiap orang. Jadi alih-alih menelan bulat-bulat semua metode sukses, kita bisa modifikasi metode tersebut untuk disesuaikan dengan keadaan kita dan lingkungan kita masing-masing. Disinilah gunanya kreativitas.

Selain itu, modifikasi juga bisa berarti meng-upgrade atau mengembangkan yang sudah ada menjadi lebih baik, lebih canggih, dan lebih hebat lagi. Seperti cerita pabrik lampu di atas. Pabrik lampu telah memodifikasi bola lampu ciptaan Thomas Alfa Edison menjadi berbagai varian bola lampu yang lebih indah dan lebih canggih dari bentuk asalnya. Kreatiflah! Orang-orang kreatif akan mengungguli orang-orang yang kaku :)

Semoga bermanfaat…dan semoga menemukan solusi sukses anda :)




Sumber: istilah “ATM” tersebut saya dapatkan dari kata-kata Ustad Restu Sugiharto pada acara Take Me Out Indonesia episode Jumat 25 September 2009, yang kemudian saya kembangkan


Catatan:
Bila anda tertarik dengan tulisan saya dan ingin mengikuti tulisan-tulisan saya yang lain, dapatkan informasi artikel terbaru yang akan dikirimkan ke e-mail anda setiap saya menulis artikel baru di blog ini. Caranya mudah, tinggal masukkan alamat e-mail anda pada kolom di sebelah kanan ketiga dari atas yang bertulisan “FeedBurner

Atau bookmark saja alamat blog ini, atau catat saja alamat blog ini: solusi-sukses.blogspot.com . Kunjungan anda sangat berharga :)


Baca Selengkapnya...

Sabtu, 19 September 2009

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah ^_^

Saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah untuk teman-teman yang merayakannya..
Mohon maaf lahir dan batin.. ^_^




Wellsen
solusi-sukses.blogspot.com

Baca Selengkapnya...

Rabu, 16 September 2009

Cerita Inspirasi: Belajar Dari Sebutir Kacang Hijau

Cerita inspirasi kali ini akan mengajak kita belajar dari sebutir kacang hijau. Mari kita simak :)


Di negeri kacang hiduplah berbagai spesies kacang. Diantara para kacang, adalah sebutir kacang hijau yang merasa tidak percaya diri. Dia merasa dirinya begitu tidak berharga. Tidak ada apa-apanya dibandingkan spesies kacang yang lain. Apalah arti sebutir kacang hijau, pikirnya.

Suatu hari kacang hijau melihat kacang panjang berjalan melewatinya. Ia pun merasa rendah diri dan bergumam dalam hatinya, “Kacang panjang itu keren sekali. Walaupun namanya kacang, tapi tubuhnya panjang, keren. Jauh sekali bila dibandingkan diriku yang kecil dan jelek ini. Apalah artinya diriku”

Keesokan harinya kacang hijau berpapasan dengan kacang tanah. Ia tidak berani menatap wajah kacang tanah yang tersenyum padanya. “Wah..kacang tanah sedang senyum dengan siapa ya…Tapi yang jelas gak mungkin senyum dengan aku. Apalah aku ini. Dia kan populer. Di berbagai jenis makanan selalu ada dia. Belum lagi dia sering tampil di iklan-iklan televisi. Mana pantas aku bergaul dengan dia”

Di hari yang lain, berjumpa pula kacang hijau dengan kacang kedelai. Ketika kacang kedelai hendak menyapanya, kacang hijau sudah kabur duluan. “Wah..wah..mana pantas aku bergaul dengan kacang kedelai. Dia kan selebritis. Sumber protein istimewa yang diolah menjadi berbagai makanan. Berbagai buku kesehatan juga membahas dia. Belum lagi iklan snack dan susu kedelai yang dibintanginya. Sedangkan aku paling jauh cuma sampai gerobak bubur kacang hijau”

Hari demi hari berlalu. Kacang hijau telah bertemu kacang polong, kacang merah, kacang mete, sampai kacang hazelnut. Setiap kali itu pula ia hanya bisa tertunduk tidak percaya diri ketika berpapasan dengan mereka. Berulangkali kacang hijau hanya mengeluhkan betapa tidak berharga dirinya.

Suatu ketika kacang hijau berpapasan dengan sebutir kacang aneh. Entah spesies apa, tapi tampaknya sudah tua sekali. Melihat kacang hijau yang murung, kacang itu pun bertanya padanya.

“Hey kacang hijau, mengapa kamu murung begitu? Ada masalah?”
“Emm…Tidak…Tidak ada apa-apa..”
“Yang benar? Bila ada masalah ceritakan saja. Siapa tahu aku bisa bantu”
“ Eh…Sebenarnya aku merasa tidak percaya diri. Diriku begitu tidak berharga. Kecil, jelek, tidak populer. Dibandingkan kacang-kacang lainnya. Mereka semua punya keistimewaan masing-masing.”
“Mengapa kamu bisa bilang dirimu tidak berharga? Coba dengarkan cerita berikut”

Sebutir kacang tua yang bijaksana itu mulai menceritakan sebuah cerita inspirasi pada kacang hijau. “Zaman dahulu kala, penduduk di negeri seberang menderita kelaparan berat. Semua tanamannya terserang hama dan penyakit. Akhirnya mereka dapat tetap bertahan hidup dengan mengkonsumsi kacang. Tahukah kamu kacang apa itu? Itu kacang hijau…leluhurmu. Kacang hijau yang dapat hidup dengan mudah di tengah kondisi seperti itu telah menyelamatkan penduduk di sana” . Cerita inspirasi itu sedikit demi sedikit mulai membangkitkan rasa percaya diri kacang hijau.

“Tahukah kamu bahwa dirimu sebenarnya sangat berharga. Keunggulanmu adalah kamu dapat hidup dengan mudah, tidak butuh banyak perawatan. Lalu tubuhmu juga mengandung vitamin B yang sangat berharga. Dan sebenarnya kamu juga dapat diolah menjadi berbagai makanan”
“Benarkah?”
“Iya..dan tahukah kamu satu hal yang paling penting?”
“Apa itu, kek?”
“Semangkok bubur kacang hijau telah memberikan senyuman bagi jutaan keluarga di muka bumi ini.”

Cerita inspirasi dan nasehat yang diberikan kacang bijaksana itu telah membangkitkan rasa percaya diri dalam dirinya. Kacang hijau telah menemukan solusi tidak percaya dirinya. Sejak saat itu ia lebih menghargai dirinya serta memaksimalkan semua potensi dirinya. Bahkan kacang hijau telah menerima tawaran iklan sebuah minuman kotak. :)


Pelajaran apa yang bisa dipetik dari cerita inspirasi di atas? Bahwa kita sering kali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Seringkali kita terlalu memandang tinggi orang lain dan terlalu meremehkan diri kita sendiri. Seperti kata pepatah, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Dan akhirnya itu membuat kita tidak percaya diri.

Benarkah orang lain sedemikian hebatnya? Benarkah diri kita demikian jeleknya? Kemungkinan besar tidak. Masalahnya hanya pada cara pandang kita. Kita hanya perlu mengganti kacamata / persepsi kita. Daripada membanding-bandingkan dengan orang lain, mungkin lebih baik kita lebih fokus pada kelebihan diri kita. Mari belajar untuk mensyukuri semua potensi yang kita miliki dan diasah agar menjadi maksimal. Semoga sepenggal cerita inspirasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua :)



Catatan:
Bila anda tertarik dengan tulisan saya dan ingin mengikuti tulisan-tulisan saya yang lain, dapatkan informasi artikel terbaru yang akan dikirimkan ke e-mail anda setiap saya menulis artikel baru di blog ini. Caranya mudah, tinggal masukkan alamat e-mail anda pada kolom di sebelah kanan ketiga dari atas yang bertulisan “FeedBurner

Atau bookmark saja alamat blog ini, atau catat saja alamat blog ini: solusi-sukses.blogspot.com . Kunjungan anda sangat berharga :)
Baca Selengkapnya...

Sabtu, 12 September 2009

Kura-kura dan Kelinci…Bukan Kisah Klasik Biasa

Dari zaman lahir sampai sekarang tentu kita sudah pernah mendengar kisah kura-kura dan kelinci yang sedang lomba lari. Bahkan sejak dalam kandungan pun jangan-jangan telah dibacakan cerita itu..hahaha. Dalam artikel kali ini saya tidak sedang ingin menceritakan kembali kisah itu…melainkan versi lain…sesuai judulnya, bukan kisah klasik biasa :)


Setelah berhasil berlari jauh meninggalkan kura-kura, kelinci pun menjadi sombong. Karena mengantuk, ia memutuskan tidur dulu di bawah pohon. Kura-kura tanpa putus asa terus berlari menyusul. Sementara kelinci terlarut dalam tidurnya, kura-kura berjalan selangkah demi selangkah dan akhirnya mencapai garis finish. Rasa bangga memenuhi hati kura-kura di sela-sela tepuk tangan dan sorak sorai penonton.

Tiiit…Tiiit…Tiiit…Suara tepuk tangan dan sorakan berganti suara alarm jam. Kura-kura terbangun dari mimpinya. Sebuah kemenangan indah ternyata hanya mimpi. Dan hatinya semakin gugup karena nanti siang adalah saatnya ia lomba lari dengan kelinci.

Seluruh binatang di hutan itu telah berkumpul. Sebentar lagi pertandingan akan dimulai. Kura-kura semakin grogi. Rasanya mustahil ia bisa mengalahkan kura-kura. Lagipula wajah kelinci tampak begitu segar, tidak ada tanda-tanda ia akan mengantuk dan tidur seperti dalam mimpinya. Melihat kura-kura yang tidak percaya diri, pelatihnya coba memberikan kata-kata penyemangat.

“Hey kura-kura…Ingat satu hal…Ketika kita mencoba melakukan sesuatu ada dua kemungkinan..Berhasil atau gagal…tapi ketika kita menyerah sebelum mencoba, hanya ada satu kemungkinan..Pasti gagal. Jadi cobalah! Saya percaya kemampuanmu..Ayo semangat!!”

Bersedia…Siaaapp…Mulaiiii!!! Dor!!

Kelinci langsung melesat dengan kecepatan yang mengagumkan. Sementara kura-kura masih mematung di tempat. “Aku tidak perlu mempermalukan diriku. Jelas-jelas aku bukan tandingan kelinci. Lebih baik aku berbalik dan pulang” Demikian dialog internal dalam batin kura-kura. Sementara kelinci terus berlari semakin jauh.

Pada saat kura-kura akan berbalik badan dan pulang, teringat lagi kata-kata pelatihnya. “Betul juga kata pak pelatih. Bagaimana aku tahu aku akan kalah bila belum mencoba. Kalaupun harus kalah, setidaknya aku kalah dengan bangga karena telah berani mencoba” Dengan semangat yang mulai bangkit, kura-kura pun berlari dengan kecepatan maksimal. Kecepatan maksimal versi kura-kura tentunya.

Langit menjadi gelap. Halilintar menyambar. Hujan pun tumpah dengan derasnya. Lintasan lari yang merupakan tanah berlumpur itu pun jadi basah, becek dan licin. Kelinci mulai tersendat-sendat. Beberapa kali ia terpeleset. Belum lagi kakinya yang semakin berat karena lumpur yang menempel. Perlahan-lahan kura-kura mulai menyusul.

Kura-kura semakin mendekati garis finish. Namun kelinci belum mau kalah tampaknya. Dengan sekuat tenaga ia mulai berlari dan semakin mendekati kura-kura. Melihat ini semangat kura-kura mulai ciut. Konsentrasinya buyar dan tidak sengaja tersandung batu. Ia pun jatuh dalam keadaan terbalik dan mendarat dengan cangkangnya…meluncur di tanah berlumpur yang licin dan agak miring itu.

“Ah sial…Padahal sudah hampir menang” pikirnya. Hatinya kecewa bercampur kesal. Sorak sorai dan tepuk tangan penonton semakin membuatnya kecewa. “Harusnya tepuk tangan itu untukku” pikirnya. Dengan susah payah akhirnya ia berhasil berdiri. Melihat sekeliling membuatnya terkejut…Ternyata ia telah berada di garis finish, setengah meter dari kelinci yang sudah ngos-ngosan. “Yeeeaaahhh!!! Akhirnya aku menang”

Cerita seperti itu tentu saja bukan omong kosong belaka. Pernah nonton pertandingan tinju dimana kedua petinju – walau beratnya sama – yang satu tinggi sedangkan yang satunya pendek? Apakah yang menang pasti si petinju tinggi yang memiliki jangkauan panjang? Belum tentu. Tidak jarang si petinju pendeklah yang menang. Dan beberapa kali saya melihat petinju senior yang memiliki jam terbang cukup banyak, berhasil di K.O oleh lawannya yang petinju pemula yang baru beberapa kali bertanding.

Bagaimana dalam bidang lainnya? Apakah orang-orang yang punya nama besar di suatu bidang, sejak lahir adalah seorang bayi super dengan talenta istimewa? Dan bagi yang suka membaca kisah-kisah orang sukses pasti tahu bahwa orang-orang sukses tersebut tadinya adalah orang biasa-biasa, bukan siapa-siapa, bukan makhluk super.

Yang membedakan seorang pemenang dan pecundang, orang sukses dengan orang gagal, salah satunya adalah kemauan untuk MENCOBA. Bagaimana kita bisa tahu kita akan sukses atau gagal bila kita belum mencoba? Sebaliknya orang yang tidak mau mencoba sudah pasti gagal. Itu namanya menyerah sebelum bertanding.

Dalam cerita di atas, apakah kura-kura hanya sekedar beruntung? Orang bermental sukses tidak akan menunggu keberuntungan, melainkan menciptakan keberuntungan itu sendiri. Apakah kita akan menemukan keberuntungan bila mencoba pun tidak berani? Ketika kita berani mencoba dan berusaha maksimal, saya yakin Tuhan pasti akan membantu kita lewat kekuatan-kekuatan yang tidak terlihat dan hal-hal yang di luar dugaan. :)




Just do our best and let God take care of the rest
Isn’t it? :)

Baca Selengkapnya...

Rabu, 09 September 2009

Jangan Bermimpi lagi..Hentikan Mimpimu Sekarang

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel di suatu majalah. Saya melihat suatu gagasan baru dari penulis artikel tersebut. Gagasan yang bertentangan dengan apa yang saya yakini selama ini. Mungkin bertentangan pula dengan gagasan anda. Sebelum buru-buru membuat kesimpulan, ada baiknya membaca artikel ini sampai selesai :)


Saat itu saya sedang membolak-balik sebuah majalah lokal. Melihat-lihat sekilas judul artikel-artikel di majalah itu. Upz..Ada sebuah artikel yang kelihatannya menarik. Dilihat dari judulnya, tampaknya artikel yang berbicara tentang kesuksesan. Dan saya meneruskan membaca.

Awal-awalnya artikel itu membahas tentang pentingnya “merasa cukup” dan “menghargai apa yang kita miliki”. Hmm..Hmm..saya setuju. Kita memang harus bersyukur atas hidup kita. Menghargai apa yang kita miliki, karena di luar sana banyak orang yang hidup lebih kekurangan dari kita, tidak memiliki apa yang kita miliki. Bersyukur itu sangat penting.

Tapi semakin membaca, saya koq makin gak setuju. Ujung-ujungnya artikel itu mengatakan bahwa “Sekarang ini di luar sana semakin banyak formula sukses yang meracuni pikiran kita” , dan artikel itu diakhiri kalimat “ Lebih baik kamu puas dengan keadaan mu sekarang, dan berhenti menghayal” . Hey..Apa-apaan ini. Saya sama sekali TIDAK SETUJU.



“Banyak formula sukses yang meracuni pikiran kita ?”
Kata siapa? Bagi saya ilmu-ilmu tentang sukses, motivasi, pengembangan diri, berpikir positif, Law Of Attraction, dll malah sangat bermanfaat bagi saya. Dengan mempelajari dan membaca buku-buku seperti itu, malah membuat saya lebih termotivasi untuk mengejar kesuksesan, dan menjadikan hidup saya berkembang ke arah lebih baik. Dan saya yakin di luar sana pun banyak orang menemukan solusi sukses nya karena ilmu-ilmu semacam ini. Buktinya buku-buku tentang kesuksesan bertebaran di seluruh dunia. Seminar-seminar tentang kesuksesan selalu laris manis. Dan kenyataannya buku-bukunya Napoleon Hill terus dicetak ulang selama berpuluh-puluh tahun.




“Lebih Baik Kamu Puas Dengan Keadaanmu Sekarang, Jangan Menghayal Lagi?”
Dengan kata lain gagasan ini menyuruh kita untuk mengubur semua mimpi-mimpi kita. Gagasan ini kesannya kejam sekali dan melanggar hak azasi manusia. Bukankah setiap orang berhak untuk bermimpi? Bukankah orang-orang sukses sepanjang sejarah adalah orang-orang yang berani bermimpi dan berani mewujudkan mimpinya, bukan orang-orang yang teriak-teriak “ Sudahlah..Hidup yang biasa-biasa saja..jangan muluk-muluk..bla..bla..bla..”
Setiap orang berhak untuk sukses. Setiap orang berhak untuk mengejar mimpinya. Setiap orang berhak untuk membuat hidupnya lebih maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Pendapat di atas akan membuat hidup kita tidak bisa berkembang lagi, begini-begini saja sampai mati.


Merasa puas itu sangat penting, dalam artian mensyukuri/menghargai apa-apa yang kita miliki. Dengan bersyukur, kita akan lebih mudah mendapatkan lebih banyak dari yang sekarang kita miliki. Namun, merasa puas versi penulis artikel tersebut menurut saya kurang tepat. Merasa puas, kemudian tidak berbuat apa-apa lagi…akan membuat kita stuck..diam di tempat…tidak bisa maju-maju lagi. Dan ini hanya cocok untuk mereka yang ingin tertinggal dan mengalami kemunduran hidup. Bukan untuk pribadi-pribadi yang ingin terus berkembang.

Bukankah hidup ini sangat berharga? Bukankah lebih baik kita mengisi hidup ini dengan hal-hal positif untuk membuat diri kita terus berkembang dalam semua aspek hidup kita, menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari? Bandingkan dengan mengisi hidup dengan diam-diam, tidak berbuat sesuatu untuk kemajuan, tidak punya mimpi, tidak berkembang, hidup begitu-begitu saja sampai mati. Pilih yang mana? :)

Yang di atas hanya pendapat saya saja..Tidak harus setuju.. :)



Kalo menurut anda? :)

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 05 September 2009

Besok...

Ada sebuah kisah menarik tentang si Joni. Mungkin perlu anda simak :)

1 September 1950
Ibu: Joni..kerjakan PR mu
Joni: Besok aja bu..kan besok libur..


2 Mei 1960
Cecep : Jon, cewek itu cantik ya.
Joni: Oh itu. Namanya Marni, anak pak Komar. Saya sudah dua bulan ini naksir dia, Cep
Cecep: Oo..Trus dia tau?
Joni: Ya belum..Wong dia aja belum kenal aku.
Cecep: kalo gitu, sekarang aja kamu ajak dia kenalan.
Joni: Besok aja Cep..Kan aku malu..


12 Juni 1960
Cecep: Lho? Kamu kenapa Jon? Koq duduk sendirian gitu?
Joni: Aku lagi sedih Cep. Si Marni sudah jadi milik orang.
Cecep: Lha..Kamu sih, dari kemarin-kemarin gak mau deketin dia. Ya udah, jangan sedih.. Kita pergi makan di warung Mbok Inah aja ya..
Joni: Besok aja Cep.. Aku lagi sedih nih, gak nafsu makan


5 Oktober 1965
Cecep: Jon, teman-teman udah pada kerja. Kamu masih nganggur?
Joni: Iya Cep
Cecep: Koq gak cari kerja?
Joni: Besok aja la Jon..Aku mau istirahat dulu.


13 Maret 1972
Bos: Joni..Tolong antarkan berkas ini ke lantai 2.
Joni: Besok aja lah bos. Saya lagi gak enak badan nih.
Bos: Oo..boleh..boleh.. Ngomong-ngomong besok kamu nda usah datang lagi. KAMU SAYA PECAATTT!!!



Dan waktu pun terus berjalan…..



29 Agustus 2009
Dokter : Joni..ini obatnya diminum ya..
Joni: Besok aja Dok..Saya lagi malas

31 Agustus 2009
Malaikat Pencabut Nyawa: Joni..waktu kamu sudah habis..ayo ikut saya
Joni: Besok aja mas..Saya masih pengen di sini dulu..
Malaikat Pencabut Nyawa: Besok gundulmu!! Mati koq nawar..Hayo ikuttt!!!




Sebuah kisah selingan untuk memancing senyum anda, para pembaca.. :)

Dalam hidup ini banyak orang sering sekali menunda-nunda pekerjaan. Ketika ingin melakukan sesuatu atau disuruh melakukan sesuatu, kalimat yang pertama meluncur dari mulut adalah “Besok saja” , “Nanti saja” , “Minggu depan” …eh buntut-buntutnya tidak jadi karena sudah lupa. :)

Perbuatan menunda-nunda akan memberikan banyak kerugian bagi kita. Setiap kali menunda-nunda, setiap kali itu pula kita telah membuang detik demi detik waktu kita. Dalam bisnis, sikap menunda-nunda akan menyebabkan peluang emas yang ada di depan mata keburu disabet orang.

Waktu terus berjalan. Detik-demi detik berlalu. Dan waktu yang kita miliki ada batasnya. Bila kita tidak menggunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya, memboroskan waktu dengan penundaan, pada saatnya nanti kita akan menyesal karena telah banyak waktu terbuang, tapi ternyata kita belum melakukan apapun untuk hidup kita.

Mari kita bersama-sama lebih menghargai waktu kita. Setiap detik itu sangat berharga. Apa yang bisa dikerjakan sekarang, kerjakanlah sekarang. Stop menunda-nunda :)

Menurut anda? :)

Baca Selengkapnya...

Rabu, 02 September 2009

Kisah Petani dan Jagung Super

Desa Tongkol adalah daerah penghasil jagung terbesar. Di desa ini mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari bercocok tanam, terutama menanam jagung. Adalah Parjo dan Parjan yang tinggal bertetangga. Seperti penduduk desa yang lain, mereka juga adalah petani jagung.


Parjo dan Parjan baru pulang dari pasar. Mereka baru membeli bibit jagung super. Bibit jagung yang ini adalah bibit jagung unggulan hasil penelitian mahasiswa jurusan pertanian. Tongkolnya besar dan isinya banyak, demikianlah janji dari si penjual. Parjo dan Parjan sudah tidak sabar membayangkan dirinya memanen jagung-jagung super yang tongkolnya besar dan isinya banyak tersebut.

Siang itu matahari bersinar terik. Parjan sedang menyebarkan pupuk di sawahnya. Ia bekerja dengan giat karena yakin kerja keras akan menjadi solusi sukses nya. Lain lagi Parjo. Parjo sedang tidur-tiduran di teras rumahnya. “Hari ini panas sekali, jadi malas mau kerja. Besok-besok saja lah.” , demikian pikir Parjo. Ia pun menghabiskan hari itu dengan tidur-tiduran sambil membayangkan jagung super bertongkol besar dan isinya banyak. Sampai dia ketiduran, mengigau dan menggumamkan jagung super.

Satu bulan lagi berlalu. Hari itu cuaca mendung. Angin yang sejuk seolah-olah membujuk orang untuk tidur. Parjo sedang menguap lebar sambil membayangkan jagung super. Seperti biasa, Parjo sedang bermalas-malasan di teras rumahnya. “Bodoh si Parjan. Cuaca sebagus ini sayang disia-siakan. Kerja kan bisa besok-besok. Kalo sekarang enaknya tidur. Nikmatnya jagung super…eh…nikmatnya dunia. Hoooaaahmm..” Parjo pun tertidur lelap setelah beberapa kali menguap. Dan lagi-lagi memimpikan jagung super.

Hari demi hari berlalu. Tibalah saatnya panen. Parjan tersenyum bangga. Kerja kerasnya terbayar sudah. Hamparan jagung super “bertongkol besar dan isinya banyak” terbentang di hadapannya. Sungguh pemandangan elok yang memanjakan mata orang yang melihatnya. Kerja keras Parjan selama ini telah menjadi solusi sukses nya.

Namun di tengah kegembiraannya, Parjan terusik oleh suara orang berteriak-teriak. Ternyata si Parjo yang sedang mengumpat-ngumpat dengan kesal.

Parjo: “Penipu!! Penipu!! Apanya bibit unggul! Apanya jagung super! “
Parjan: “Jo. Ada apa toh teriak-teriak? “
Parjo: “Ini nih. Katanya jagung super, tongkolnya besar dan isinya banyak. Mana?”
Parjo menunjuk sawahnya. Di tengah sawah Parjo yang lumayan luas hanya tampak beberapa batang jagung yang kecil-kecil dan hampir layu. Sisanya rumput liar.
Parjo: “Liat sendiri kan. Dasar penipu! Jagung super opo..!! Penipu!! Penipu!! “
Parjan: “Sabar dulu, Jo. Bibitnya asli koq. Tuh buktinya jagung ku tumbuh subur. Tongkolnya besar dan isinya banyak. Sesuai seperti yang dijanjikan”
Parjo: “lha? Punyaku koq gak tumbuh? Oo, ini Tuhan nda adil ini. Tuhan nda adil!! Tuhan nda adil!!”

Parjan hanya bisa senyum-senyum dan geleng-geleng kepala melihat ulah sahabatnya.


Nah, apakah anda sudah menangkap suatu kesimpulan dari kisah di atas? Tanam jagung, manen jagung. Tanam ubi, manen ubi. Dan khususnya dalam cerita di atas, tanam jagung super, manen jagung super. :)

Kerja keras Parjan telah menjadi sousi sukses nya menghasilkan jagung super yang begitu indah . Demikian pula, Parjo memanen hasil yang berbanding lurus dengan cara dia memperlakukan bibitnya. Kerja asal-asalan tentu saja tidak akan memberikan hasil yang maksimal, dan tidak akan menemukan solusi sukses nya.

Banyak orang ingin sukses. Tapi hanya sekedar ingin. Keinginan untuk sukses tersebut tidak sesuai dengan prilakunya sehari-hari. Apakah mereka sudah melakukan tindakan nyata untuk mewujudkan kesuksesan tersebut? Apakah mereka sudah berjuang secara maksimal? Tidak menanam benih-benih kesuksesan, bagaimana bisa menikmati manisnya buah kesuksesan.

Sebagian orang lainnya, ketika keinginannya tidak tercapai, mereka akan mulai berteriak-teriak menimpakan kesalahan pada orang lain. Salah penjual benih kah? Salah Tuhan kah? Atau salah dirinya sendiri? Sudahkah ia melihat ke dalam dirinya? Dan yang terpenting, apakah dengan menimpakan kesalahan pada orang lain akan membuat dirinya menemukan solusi sukses?

Nah, mari kita menanam benih-benih yang memungkinkan kita untuk mencapai hasil / goal yang kita inginkan. Yakinlah sekecil apapun hal yang kita lakukan saat ini, sedikit banyak akan memberi pengaruh pada kehidupan kita mendatang.

Mari bercocok tanam..eh..mari berjuang mewujudkan impian kita :)



Baca Selengkapnya...